Al-Quran Dari sudut Istilah..

2.1 Menurut Istilah

Al-Quran memang sukar untuk diberi definisi-definisi akli yang mengelompokkan segala jenis, bahagian-bahagian, serta ketentuan-ketentuannya

Apa yang pasti, sebenarnya Al-Quran mempunyai bukti yang cukup konkrit untuk menterjemahkan maknanya, adalah dengan lebih tepat anadai kata kita menghayati Al-Quran ini dalam kehidupan ini.

Definisi Alquran yang kongkrit adalah menghadirkannya dalam fikiran atau dalam realiti, contohnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yang tertulis dalam mushaf atau terbaca dengan lisan. Untuk itu, kita katakan, “Quran adalah apa yang ada di antara dua buku,” atau kita katakan juga, “Alquran adalah bismillaahir rahmaanir rahiim, alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin … minal jinnati wannaas.”

Para ulama menyebutkan definisi Alquran secara istilahnya:ada empat pecahan :

- mendekati maknanya dengan membezakan dari yang lain dengan menyebutkan bahawa Alquran adalah kalam atau firman Allah

- diturunkan kepada Muhammad saw.

- pembacaannya merupakan ibadah.

- dan penyampaian secara mutawatir.

Dalam definisi kalam - merupakan kelompok jenis yang meliputi segala kalam. Dan, dengan menggabungkannya kepada Allah (kalamullah) bererti tidak termasuk semua kalam manusia, jin, dan malaikat.
Dan, dengan kata-kata yang diturunkan, maka tidak termasuk kalam Allah yang sudah khusus bagi milik-Nya.

“Katakanlah, ‘Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan firman Rabku, akan habislah lautan sebelum firman Rabku habis ditulis, sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu pula.” (Al-Kahfi: 109).

“Dan, seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, ditambahkan sesudahnya tujuh lautan lagi, nescaya kalam Allah tidak akan habis-habisnya.” (Luqman: 27).

Dan membatasi apa yang diturunkan itu hanya kepada Muhammad saw., tidak termasuk apa yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dan Zabur.

Adapun yang pembacaannya merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad dan hadis-hadis qudsi–bila kita berpendapat bahawa yang diturunkan Allah itu kata-katanya–sebab kata-kata pembacaannya sebagai ibadah, ertinya perintah untuk membacanya di dalam salat dan lainnya sebagai suatu ibadah, sedangkan qiraat ahad dan hadis-hadis qudsi bukanlah satu ibadah jika membacanya.

No comments:

Post a Comment